ditulis oleh Kade Galuh
Aloysius Patriot Putra Mahendra atau biasa dipanggil Iot adalah salah seorang anggota dari divisi Keamanan Inisiasi FISIP UAJY 2009. Walau terlihat menyeramkan, sesungguhnya pria bertubuh besar ini memiliki senyuman khas yang menunjukkan keramahannya.
Pria yang lahir 20 Juni 1988 lalu ini sangat menyukai warna hitam. Iot lahir dan besar di Yogyakarta. Bertempat tinggal di Kadipaten Kulon KP I /85, Iot kini asyik memelihara dua anjing pitbull kesayangannya. Keduanya berkelamin jantan dan betina.
Kenapa pitbull? Iot merasa kepribadian pitbull dapat dijadikan pelajaran baginya. Penampilan pitbull memang sangat menyeramkan, tetapi mereka sesungguhnya low profile dan tidak suka mengganggu orang lain. Bisa dibilang tidak jauh berbeda dengan dirinya saat ini. Menyeramkan tetapi low profile.
Cita-cita
Jangan salah lho, Iot pernah menjadi kandidat ketua BEM '08 dan kini ia tengah aktif dalam sebuah parpol. Yap, Iot kini menjabat sekretaris ranting PDIP di Yogyakarta. Usut punya usut, bapaknya simpatisan partai tersebut. Namun karena pekerjaan sang ayah PNS, akhirnya Iot yang bergabung dalam panitia parpol tersebut.
“Bukan masalah bagus atau tidak parpol tersebut, aku hanya menjadikan ini sebagai sarana belajar saja,” ujarnya. Jadi, meski Iot aktif dalam berbagai kegiatan di kampus, ia juga berkontribusi lho dalam dinamika perpolitikan di Indonesia.
Saat ditanya keinginan dan cita-citanya usai lulus nanti, Iot menjawab,”Aku mau menjadi duta besar untuk Indonesia.”
Simpel dan Tidak Neko-Neko
Penyuka aneka masakan mi dan pendengar musik ini mengaku sebagai orang yang simpel, tidak neko-neko dalam menyelesaikan masalah. “Yah... dibuat praktis aja lah...!” begitu ujarnya.
Meski menyukai hal-hal praktis, dalam menghadapi masalahnya, Iot selalu yakin bahwa Tuhan tidak akan membawanya sejauh ini hanya untuk meninggalkannya sekarang. Oleh karena itu, Iot tidak pernah menyerah di dalam setiap masalahnya.
Mengomentari kondisi mahasiswa kekinian, ia berharap mahasiswa janganlah individualis. “Kembalilah ke kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Jadi, pupuklah rasa kekeluargaan di kampus tercinta ini, FISIP UAJY,” katanya.
Aloysius Patriot Putra Mahendra atau biasa dipanggil Iot adalah salah seorang anggota dari divisi Keamanan Inisiasi FISIP UAJY 2009. Walau terlihat menyeramkan, sesungguhnya pria bertubuh besar ini memiliki senyuman khas yang menunjukkan keramahannya.
Pria yang lahir 20 Juni 1988 lalu ini sangat menyukai warna hitam. Iot lahir dan besar di Yogyakarta. Bertempat tinggal di Kadipaten Kulon KP I /85, Iot kini asyik memelihara dua anjing pitbull kesayangannya. Keduanya berkelamin jantan dan betina.
Kenapa pitbull? Iot merasa kepribadian pitbull dapat dijadikan pelajaran baginya. Penampilan pitbull memang sangat menyeramkan, tetapi mereka sesungguhnya low profile dan tidak suka mengganggu orang lain. Bisa dibilang tidak jauh berbeda dengan dirinya saat ini. Menyeramkan tetapi low profile.
Cita-cita
Jangan salah lho, Iot pernah menjadi kandidat ketua BEM '08 dan kini ia tengah aktif dalam sebuah parpol. Yap, Iot kini menjabat sekretaris ranting PDIP di Yogyakarta. Usut punya usut, bapaknya simpatisan partai tersebut. Namun karena pekerjaan sang ayah PNS, akhirnya Iot yang bergabung dalam panitia parpol tersebut.
“Bukan masalah bagus atau tidak parpol tersebut, aku hanya menjadikan ini sebagai sarana belajar saja,” ujarnya. Jadi, meski Iot aktif dalam berbagai kegiatan di kampus, ia juga berkontribusi lho dalam dinamika perpolitikan di Indonesia.
Saat ditanya keinginan dan cita-citanya usai lulus nanti, Iot menjawab,”Aku mau menjadi duta besar untuk Indonesia.”
Simpel dan Tidak Neko-Neko
Penyuka aneka masakan mi dan pendengar musik ini mengaku sebagai orang yang simpel, tidak neko-neko dalam menyelesaikan masalah. “Yah... dibuat praktis aja lah...!” begitu ujarnya.
Meski menyukai hal-hal praktis, dalam menghadapi masalahnya, Iot selalu yakin bahwa Tuhan tidak akan membawanya sejauh ini hanya untuk meninggalkannya sekarang. Oleh karena itu, Iot tidak pernah menyerah di dalam setiap masalahnya.
Mengomentari kondisi mahasiswa kekinian, ia berharap mahasiswa janganlah individualis. “Kembalilah ke kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Jadi, pupuklah rasa kekeluargaan di kampus tercinta ini, FISIP UAJY,” katanya.
0 komentar:
Posting Komentar