ditulis oleh Kade Galuh
Penampilan luar seringkali menipu. Benarkah? Tentu saja! Hal ini kualami sendiri saat berkenalan dengan salah satu panitia inisiasi. Sering memakai busana hitam, rambut diikat, pakai topi, dan muka seperti belum mandi. Oh ya, walau rambutnya panjang, tapi aku sedang ngomongin seorang cowok loh! Aku sempat berpikir bahwa orang ini pasti suka mabuk atau mungkin suka tidur. Bagaimana tidak? Matanya selalu setengah tertutup kapanpun dan dimanapun ia berada.
Dionysius Krisna Aditya alias Bojes. Hmmm… udah diberi nama bagus sama emak-babeh, tapi ujung-ujungnya dipanggil Bojes. Bojes? Teringat seseorang? Penyanyi yang ngetop lewat ajang mencari bakat AFI 2 di Indosiar? Yup, konon katanya, saat Krisna Aditya duduk di bangku SMA kelas 2, potongan rambutnya mirip banget dengan sang artis. Itulah mengapa ia dipanggil Bojes hingga sekarang. Untung aja yang dibilang mirip hanya style rambut, kalau mukanya dibilang mirip juga… hhfff males deh manggil dia Bojes!
Bojes lahir 30 Oktober 1988 lalu. Masih lama sih cowok ini berulang tahun, tapi bagi temen-temen yang mau kasih kado, gak usah repot-repot. Cukup kasih ia makanan serba mi dan telor pada hari ulang tahunnya, Bojes pasti seneng.
Terdapat satu kalimat yang selalu menginspirasi perjalanan hidupnya. “Biarkan sesuatu hidup sampai batas,” ungkapnya. “Hidup itu hanya sekali, manfaatkan secara liar, tapi semua itu ada batasannya. Misalnya, kita hidup diantara orang lain, jadi ya harus mengerti batasan itu agar tidak mengganggu orang lain,” lanjutnya.
Ngomong-ngomong soal sahabat, sedari kecil Bojes mengaku jarang mempunyai sahabat. Ia memang mematok standar tinggi untuk menyebut seseorang sebagai sahabat. “Sahabat itu harus sehati.” Tetapi hal itu tidak menutup dirinya untuk berteman dimana pun ia berada. “Teman itu ya sekedar teman, berbeda dengan sahabat.”
Berbicara mengenai kepanitiaan inisiasi, Bojes dahulunya diterima dalam divisi Perlengkapan sebelum akhirnya pindah ke divisi Transportasi. “Aku sih pengennya masuk Keamanan, tapi sama SC malah ditaruh di Perkap. Agak kecewa masuk Perkap, karena selama berorganisasi di Mustika Maya, aku selalu jadi koordinator Perkap. Kebetulan saat itu divisi Transportasi kekurangan orang. Ya sudah aku setuju pindah ke transportasi. Itung-itung menjadi sesuatu yang baru untukku.”
Menyikapi masalah rapat, Bojes agak mengeluhkan peraturan yang dibuat oleh Pengurus Harian. “Aturan rapat terlalu ketat, beda dengan inisiasi sebelumnya. Jangankan inisiasi tahun lalu, kuliah aja gak seketat ini. Misalnya aja larangan keluar untuk ngerokok.” Bojes sempat kena tegur Pak ReTe saat merokok di luar ruangan rapat.
“Aku sempet kecewa pas dimarahin, menurutku kuliah aja gak segitunya. Tapi ya sudahlah, sekarang aku patuh-patuh saja. Tapi nanti kalau mau ngelanggar juga gak apa-apa, kan peraturan dibuat untuk dilanggar,” begitulah tanggapannya.
Inisiasi FISIP UAJY tahun ini lagi-lagi terkendala masalah rentang hari untuk inisiasi. Menurut Bojes, dekanat terlalu kolot menerima inovasi baru inisiasi yang lima hari. Akan tetapi, dengan segala masalah yang dihadapi, Bojes tetap optimis bahwa inisiasi akan sukses.
Penampilan luar seringkali menipu. Benarkah? Tentu saja! Hal ini kualami sendiri saat berkenalan dengan salah satu panitia inisiasi. Sering memakai busana hitam, rambut diikat, pakai topi, dan muka seperti belum mandi. Oh ya, walau rambutnya panjang, tapi aku sedang ngomongin seorang cowok loh! Aku sempat berpikir bahwa orang ini pasti suka mabuk atau mungkin suka tidur. Bagaimana tidak? Matanya selalu setengah tertutup kapanpun dan dimanapun ia berada.
Dionysius Krisna Aditya alias Bojes. Hmmm… udah diberi nama bagus sama emak-babeh, tapi ujung-ujungnya dipanggil Bojes. Bojes? Teringat seseorang? Penyanyi yang ngetop lewat ajang mencari bakat AFI 2 di Indosiar? Yup, konon katanya, saat Krisna Aditya duduk di bangku SMA kelas 2, potongan rambutnya mirip banget dengan sang artis. Itulah mengapa ia dipanggil Bojes hingga sekarang. Untung aja yang dibilang mirip hanya style rambut, kalau mukanya dibilang mirip juga… hhfff males deh manggil dia Bojes!
Bojes lahir 30 Oktober 1988 lalu. Masih lama sih cowok ini berulang tahun, tapi bagi temen-temen yang mau kasih kado, gak usah repot-repot. Cukup kasih ia makanan serba mi dan telor pada hari ulang tahunnya, Bojes pasti seneng.
Terdapat satu kalimat yang selalu menginspirasi perjalanan hidupnya. “Biarkan sesuatu hidup sampai batas,” ungkapnya. “Hidup itu hanya sekali, manfaatkan secara liar, tapi semua itu ada batasannya. Misalnya, kita hidup diantara orang lain, jadi ya harus mengerti batasan itu agar tidak mengganggu orang lain,” lanjutnya.
Ngomong-ngomong soal sahabat, sedari kecil Bojes mengaku jarang mempunyai sahabat. Ia memang mematok standar tinggi untuk menyebut seseorang sebagai sahabat. “Sahabat itu harus sehati.” Tetapi hal itu tidak menutup dirinya untuk berteman dimana pun ia berada. “Teman itu ya sekedar teman, berbeda dengan sahabat.”
Berbicara mengenai kepanitiaan inisiasi, Bojes dahulunya diterima dalam divisi Perlengkapan sebelum akhirnya pindah ke divisi Transportasi. “Aku sih pengennya masuk Keamanan, tapi sama SC malah ditaruh di Perkap. Agak kecewa masuk Perkap, karena selama berorganisasi di Mustika Maya, aku selalu jadi koordinator Perkap. Kebetulan saat itu divisi Transportasi kekurangan orang. Ya sudah aku setuju pindah ke transportasi. Itung-itung menjadi sesuatu yang baru untukku.”
Menyikapi masalah rapat, Bojes agak mengeluhkan peraturan yang dibuat oleh Pengurus Harian. “Aturan rapat terlalu ketat, beda dengan inisiasi sebelumnya. Jangankan inisiasi tahun lalu, kuliah aja gak seketat ini. Misalnya aja larangan keluar untuk ngerokok.” Bojes sempat kena tegur Pak ReTe saat merokok di luar ruangan rapat.
“Aku sempet kecewa pas dimarahin, menurutku kuliah aja gak segitunya. Tapi ya sudahlah, sekarang aku patuh-patuh saja. Tapi nanti kalau mau ngelanggar juga gak apa-apa, kan peraturan dibuat untuk dilanggar,” begitulah tanggapannya.
Inisiasi FISIP UAJY tahun ini lagi-lagi terkendala masalah rentang hari untuk inisiasi. Menurut Bojes, dekanat terlalu kolot menerima inovasi baru inisiasi yang lima hari. Akan tetapi, dengan segala masalah yang dihadapi, Bojes tetap optimis bahwa inisiasi akan sukses.
0 komentar:
Posting Komentar