ditulis oleh Kade Galuh
Nama aslinya Casimirus Winant Marcelino atau Ino. Tapi justru lebih akrab dipanggil Pak Rete. Loh kok? Ada sejarahnya nih kenapa bisa muncul panggilan Pak Rete.
Kira-kira setahun lalu, Ino yang aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa Fotografi Jurnalisitk Klub bergabung dalam kepanitiaan pameran foto bertema olahraga. Sudah menjadi kesepakatan antarpanitia bahwa semua panitia wajib memakai setelan olahraga saat pembukaan pameran. Nah, Ino tampil paling beda! Dia memakai busana atlit badminton lawas serba putih: kaus lawas, celana pendek sepaha, kaos kaki hingga lutut, terakhir sepatu putih zaman dahulu lengkap dengan garis-garis merah di tepinya.
Memang tampil beda, tapi bukannya keren, malah dianggap mirip Pak RT yang doyan main badminton di kampung-kampung. Dus, sebutan Pak RT (atau Pak ReTe) dicapkan kepadanya.
Pak RT ini asli wong Jogja. Lahir pada tanggal 2 Maret 1989. Dalam kesehariannya, dirinya memang kocak dan sederhana. Meski begitu, ia sudah memiliki segudang pengalaman berorganisasi. Aktif dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Kine Klub dan FJK membuatnya percaya diri melenggang mencalonkan diri menjadi Ketua Inisiasi. Padahal mulanya ia mendaftar di divisi Dokumentasi.
“Inisiasi tahun ini menjadi yang terakhir untukku, dan impianku hanya di dokumentasi. Apalagi teman-teman satu tim sudah kenal semua. Pokoknya aku sudah nyaman banget di divisi ini.” Akan tetapi, nasib berkata lain. Pak RT diam-diam didekati Steering Committe dan ditawari posisi ketua. Dalam kebimbangannya, dirinya berkonsultasi dengan Diki, eks Ketua Inisiasi FISIP UAJY 2008.
Saran darinya singkat saja. “Jadi ketua enak lho!” Begitu motivasi yang diberikan oleh sang eks ketua. Yah, emang dasarnya Pak RT menyukai tantangan, ia terima tawaran itu.“ Aku pikir aku mampu, kenapa tidak?” ujarnya.
Saat mengemban tugas sebagai ketua, ada juga hambatan yang baginya masih menghadang dalam kepanitiaan ini. Terkadang rapat sering membahas topik yang membuang waktu plus sulitnya mengkoordinasi banyak orang di ruang kelas. Yang sering terjadi malah rapat tak kondusif karena banyak panitia ribut saat panitia lain di depan presentasi.
Dirinya mengaku tak pantas untuk menegur panitia. Apalagi tema inisiasi kali ini adalah Sadar, Peduli, Seimbang. Jadi panitia yang seharusnya sadar akan peran, komitmen, dan tanggung jawabnya. “Aku gak masalah dengan keadaan itu. Anggap saja sebagai suatu proses dan dinamika dalam rapat. Aku cuma pengen panitia sadar dan menghargai orang lain. Gak perlulah aku marah-marah.”
Masalah lain adalah kepanitiaan yang dirasa belum saling mengenal dan akhirnya menjadi tidak solid. Karena itu dia dengan Steering Committe getol menyuarakan diadakannya makrab panitia. Tidak lain tidak bukan bertujuan untuk membangun panitia yang akrab dan solid.
“Inisiasi kali ini harus beda!” Begitu ambisi sang ketua. Inisiasi enam hari dimaksudkannya agar perhelatan ini lebih mengena bagi mahasiswa baru dan panitia. Inisiasi FISIP ini nanti juga harus menyenangkan tetapi disiplin. Inisiasi tidak boleh dianggap sebagai event yang menyeramkan bagi mahasiswa baru. Baik panitia maupun mahasiswa baru harus enjoy dalam inisiasi ini!
Nama aslinya Casimirus Winant Marcelino atau Ino. Tapi justru lebih akrab dipanggil Pak Rete. Loh kok? Ada sejarahnya nih kenapa bisa muncul panggilan Pak Rete.
Kira-kira setahun lalu, Ino yang aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa Fotografi Jurnalisitk Klub bergabung dalam kepanitiaan pameran foto bertema olahraga. Sudah menjadi kesepakatan antarpanitia bahwa semua panitia wajib memakai setelan olahraga saat pembukaan pameran. Nah, Ino tampil paling beda! Dia memakai busana atlit badminton lawas serba putih: kaus lawas, celana pendek sepaha, kaos kaki hingga lutut, terakhir sepatu putih zaman dahulu lengkap dengan garis-garis merah di tepinya.
Memang tampil beda, tapi bukannya keren, malah dianggap mirip Pak RT yang doyan main badminton di kampung-kampung. Dus, sebutan Pak RT (atau Pak ReTe) dicapkan kepadanya.
Pak RT ini asli wong Jogja. Lahir pada tanggal 2 Maret 1989. Dalam kesehariannya, dirinya memang kocak dan sederhana. Meski begitu, ia sudah memiliki segudang pengalaman berorganisasi. Aktif dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Kine Klub dan FJK membuatnya percaya diri melenggang mencalonkan diri menjadi Ketua Inisiasi. Padahal mulanya ia mendaftar di divisi Dokumentasi.
“Inisiasi tahun ini menjadi yang terakhir untukku, dan impianku hanya di dokumentasi. Apalagi teman-teman satu tim sudah kenal semua. Pokoknya aku sudah nyaman banget di divisi ini.” Akan tetapi, nasib berkata lain. Pak RT diam-diam didekati Steering Committe dan ditawari posisi ketua. Dalam kebimbangannya, dirinya berkonsultasi dengan Diki, eks Ketua Inisiasi FISIP UAJY 2008.
Saran darinya singkat saja. “Jadi ketua enak lho!” Begitu motivasi yang diberikan oleh sang eks ketua. Yah, emang dasarnya Pak RT menyukai tantangan, ia terima tawaran itu.“ Aku pikir aku mampu, kenapa tidak?” ujarnya.
Saat mengemban tugas sebagai ketua, ada juga hambatan yang baginya masih menghadang dalam kepanitiaan ini. Terkadang rapat sering membahas topik yang membuang waktu plus sulitnya mengkoordinasi banyak orang di ruang kelas. Yang sering terjadi malah rapat tak kondusif karena banyak panitia ribut saat panitia lain di depan presentasi.
Dirinya mengaku tak pantas untuk menegur panitia. Apalagi tema inisiasi kali ini adalah Sadar, Peduli, Seimbang. Jadi panitia yang seharusnya sadar akan peran, komitmen, dan tanggung jawabnya. “Aku gak masalah dengan keadaan itu. Anggap saja sebagai suatu proses dan dinamika dalam rapat. Aku cuma pengen panitia sadar dan menghargai orang lain. Gak perlulah aku marah-marah.”
Masalah lain adalah kepanitiaan yang dirasa belum saling mengenal dan akhirnya menjadi tidak solid. Karena itu dia dengan Steering Committe getol menyuarakan diadakannya makrab panitia. Tidak lain tidak bukan bertujuan untuk membangun panitia yang akrab dan solid.
“Inisiasi kali ini harus beda!” Begitu ambisi sang ketua. Inisiasi enam hari dimaksudkannya agar perhelatan ini lebih mengena bagi mahasiswa baru dan panitia. Inisiasi FISIP ini nanti juga harus menyenangkan tetapi disiplin. Inisiasi tidak boleh dianggap sebagai event yang menyeramkan bagi mahasiswa baru. Baik panitia maupun mahasiswa baru harus enjoy dalam inisiasi ini!
0 komentar:
Posting Komentar