ditulis oleh Paulina Damayanti
Berbadan subur, supel dan suka ketawa. Siapa dia? Dialah Priska Zahra, yang akrab disapa Priska. Salah satu anggota divisi Keamanan ini ternyata mempunyai cerita-cerita unik tentang hidupnya yang siap dibagikan untuk kita. Seperti apa Priska sebenarnya? Kita simak profil singkatnya berikut.
Cewek berambut pendek model bob ini lahir di Jakarta, 2 April 1990. Usut punya usut, ternyata tubuh suburnya ini tidak dimiliki sejak kecil. ”Dulu aku gak segendut ini, tubuhku dulu berisi dan masih ideal. Berat badanku bertambah drastis saat aku pindah ke Jogja.”
Priska mengungkapkan, saat dia menginjak bangku SMP orang tuanya pindah tugas ke Yogyakarta, jadi mau tidak mau, dia beserta seluruh keluarganya yang sudah betah tinggal di Jakarta harus rela pindah ke Yogyakarta. Setelah pindah ke Yogya, Priska yang waktu di Jakarta aktif mengikuti kegiatan sekolah, ataupun rutin olah raga renang dan main basket, praktis menjadi seorang anak rumahan karena belum mempunyai banyak teman di Yogya.
”Jadi waktu awal-awal pindah ke jogja, aku sama sekali gak ada kegiatan. Setiap hari cuma tidur, makan, dan ngemil sambil nonton TV, makanya berat badanku jadi naik drastis, dan jadilah aku segendut ini,” kata anak bungsu dari tiga bersaudara ini sambil tertawa.
Alumni SMA Tirtonirmolo ini mengaku, baru mempunyai teman dan aktif lagi berkegiatan sejak mulai masuk jenjang menengah atas. Namun, ada hal yang menyakitkan saat dia mulai senang bersahabat dengan teman-temannya waktu SMA, yaitu dia sempat dikhianati oleh teman-temannya waktu SMA.
”Makanya sampai sekarang aku lebih banyak temenan sama cowok daripada sama cewek, temen cewekku bisa dihitung. Soalnya sampai sekarang aku masih trauma temenan sama cewek. Kadang omongan mereka tak bisa dipercaya, lain di depan lain dibelakang, benci aku sama orang yang kayak gitu.”
Awalnya, cewek penyuka makanan pedas ini tidak menyangka bisa kuliah di FISIP UAJY. “Aku dulu mau masuk IKJ Sinematografi, tapi sama orang tuaku gak dibolehin. Terus denger-denger komunikasi Atma Jaya bagus, awalnya aku kira Atma Jaya cuma di Jakarta aja, tapi ternyata di Jogja juga ada. Ya udah akhirnya aku masuk FISIP UAJY, aku percaya di sini aku bisa lebih ngembangin bakat-bakatku dan hobiku selama ini, yaitu all about sinematografi.”
Priska sangat antusias jika diajak untuk berdiskusi soal sinematografi. Tak heran, jika pengidola Robert Partinson ini mulai aktif mengikuti UKM Kine klub sejak awal semester satu. Kurang lebih sudah tiga film yang berhasil diproduksinya bersama teman-teman Kineklub UAJY. Film hasil produksinya yang paling menarik buatnya adalah Talika. Alasannya karena di film tersebut kru film dan pemerannya kompak. Jadi seberat apapun pembuatan film itu, menjadi lebih ringan dan menyenangkan.
Berbadan subur, supel dan suka ketawa. Siapa dia? Dialah Priska Zahra, yang akrab disapa Priska. Salah satu anggota divisi Keamanan ini ternyata mempunyai cerita-cerita unik tentang hidupnya yang siap dibagikan untuk kita. Seperti apa Priska sebenarnya? Kita simak profil singkatnya berikut.
Cewek berambut pendek model bob ini lahir di Jakarta, 2 April 1990. Usut punya usut, ternyata tubuh suburnya ini tidak dimiliki sejak kecil. ”Dulu aku gak segendut ini, tubuhku dulu berisi dan masih ideal. Berat badanku bertambah drastis saat aku pindah ke Jogja.”
Priska mengungkapkan, saat dia menginjak bangku SMP orang tuanya pindah tugas ke Yogyakarta, jadi mau tidak mau, dia beserta seluruh keluarganya yang sudah betah tinggal di Jakarta harus rela pindah ke Yogyakarta. Setelah pindah ke Yogya, Priska yang waktu di Jakarta aktif mengikuti kegiatan sekolah, ataupun rutin olah raga renang dan main basket, praktis menjadi seorang anak rumahan karena belum mempunyai banyak teman di Yogya.
”Jadi waktu awal-awal pindah ke jogja, aku sama sekali gak ada kegiatan. Setiap hari cuma tidur, makan, dan ngemil sambil nonton TV, makanya berat badanku jadi naik drastis, dan jadilah aku segendut ini,” kata anak bungsu dari tiga bersaudara ini sambil tertawa.
Alumni SMA Tirtonirmolo ini mengaku, baru mempunyai teman dan aktif lagi berkegiatan sejak mulai masuk jenjang menengah atas. Namun, ada hal yang menyakitkan saat dia mulai senang bersahabat dengan teman-temannya waktu SMA, yaitu dia sempat dikhianati oleh teman-temannya waktu SMA.
”Makanya sampai sekarang aku lebih banyak temenan sama cowok daripada sama cewek, temen cewekku bisa dihitung. Soalnya sampai sekarang aku masih trauma temenan sama cewek. Kadang omongan mereka tak bisa dipercaya, lain di depan lain dibelakang, benci aku sama orang yang kayak gitu.”
Awalnya, cewek penyuka makanan pedas ini tidak menyangka bisa kuliah di FISIP UAJY. “Aku dulu mau masuk IKJ Sinematografi, tapi sama orang tuaku gak dibolehin. Terus denger-denger komunikasi Atma Jaya bagus, awalnya aku kira Atma Jaya cuma di Jakarta aja, tapi ternyata di Jogja juga ada. Ya udah akhirnya aku masuk FISIP UAJY, aku percaya di sini aku bisa lebih ngembangin bakat-bakatku dan hobiku selama ini, yaitu all about sinematografi.”
Priska sangat antusias jika diajak untuk berdiskusi soal sinematografi. Tak heran, jika pengidola Robert Partinson ini mulai aktif mengikuti UKM Kine klub sejak awal semester satu. Kurang lebih sudah tiga film yang berhasil diproduksinya bersama teman-teman Kineklub UAJY. Film hasil produksinya yang paling menarik buatnya adalah Talika. Alasannya karena di film tersebut kru film dan pemerannya kompak. Jadi seberat apapun pembuatan film itu, menjadi lebih ringan dan menyenangkan.
0 komentar:
Posting Komentar