Bagi teman-teman panitia inisiasi FISIP UAJY dan mahasiswa baru FISIP UAJY angkatan 2009 yang mempunyai unek-unek, cerita lucu-duka-lara selama inisiasi 11-12 Agustus lalu, bisa mengirimkan karya tulisnya ke alamat redaksi Selasar Online di xaveriuszoned@yahoo.com atau hendiva87@yahoo.com

Karya yang dikirim akan diseleksi terlebih dahulu, sebelum dimuat.

ttd
Tim Jurnal
News Ticker News Slideshow fotonya sudah di-upload! Tapi belum semuanya. Harap sabar ya! Divisi Dokumentasi masih berusaha merampungkan semuanya. Trailer filmnya ditunggu saja ya!

Profil Panitia: Thomas Adhittya


ditulis oleh Hendy Adhitya

“Mahal inisiasi itu, ya ampun bisa buat beli dua kamera dan satu lensa, sumpah deh,“ ujar Thomas. Pernyataan ini langsung disambut gelak tawa teman-teman panitia lain saat dia diwawancarai di Ruang Kemahasiswaan FISIP UAJY.

Malam itu, meski Thomas sedang menerima panggilan dari telepon selulernya, ia masih bersedia melakukan korespondensi bersama kru Selasar.

Nama lengkapnya, R Thomas Adhittya Tommy Wishnu Wardhana. Masuk FISIP UAJY sebagai mahasiswa ilmu Komunikasi angkatan 2007. Di kepanitiaan RT 05 FISIP ini dia mengambil peran sebagai anggota divisi Keamanan.

Setidaknya total sudah dua kali (dengan inisiasi kali ini) Thomas nyemplung di divisi Keamanan. Setahun silam, pria gondrong ini juga ditempatkan Steering Committe ke dalam divisi yang tugasnya mengamankan area inisiasi ini.

“Videst (Koordinator divisi Keamanan Inisiasi FISIP UAJY 2008) itu idola, dia anaknya semangat dan partisipatif, dia yang bikin berkesan di Keamanan,” katanya dengan berapi-api. Karena alasan itulah, Pria asal Cilacap ini betah “turun” lagi sebagai anggota divisi tersebut.

Tak cuma itu, dirinya juga menilai bahwa divisi Keamanan adalah kulit terluar perhelatan inisiasi yang punya peran menjaga stabilitas. Seperti “jatuh hati”, saat mengisi formulir pendaftaran kepanitiaan tahun ini, ia bersikukuh hanya memilih satu bidang itu.

Ditanya tentang gambaran peserta inisiasi, Thomas berharap mahasiswa baru (maba) nanti bisa bersikap seperti laiknya intelektual. “Karena ada kecenderungan beberapa angkatan terakhir mulai menurun kualitasnya,” katanya menganalisa. Namun untuk hal ini, bagi dia, tak bisa dilihat sepihak. Menurut Thomas, bisa jadi ada kemungkinan kesalahan metode pembelajaran atau memang sifat asli maba itu sendiri.

Berkaitan soal wacana pihak kampus yang tahun lalu sempat menyalahkan metode pembimbingan panitia inisiasi terhadap maba, kini Thomas ogah hal itu terjadi lagi. “Mereka itu ingin membentuk maba yang seperti apa? Maba itu sendiri khan beda-beda. Pihak kampus hanya memberi dana. Sedangkan pelaksanaannya mereka melepas seluruhnya kepada panitia,” imbuhnya.

Selain mampu bersikap kritis terhadap pelaksanaan inisiasi, Thomas juga skeptis terhadap fenomena sosialnya. Khususnya yang terikat langsung dengan konsentrasi studinya di Kajian Media. Seperti saat ini, dirinya sedang mencoba menjadi seorang pengamat sinetron dan reality show. “Saya menonton bukan karena saya suka, tapi saya mengamati. Kenapa mereka (masyarakat) bisa suka, mungkin disana ada kebudayaan dan ideologi, nah itu yang saya pelajari,” ujar pria tambun ini.

Akhirul kalam, sebelum menutup wawancara, Thomas berpesan kepada semua panitia Inisiasi, “Tetap makan yang banyak biar bisa menginisiasi.”

0 komentar:


View My Stats