ditulis oleh Kade Galuh
“Cita-citaku banyak, dulu mau jadi peragawati, pramugari juga, tapi gagal gara-gara tingginya minim banget…” begitulah ratapan cewek yang akhirnya menjadi mahasiswa FISIP UAJY angkatan 2008.
Paskalia Pramita Nareswari, lebih akrab dipanggil Mita, kini ia agak terpaksa menjalani kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi ini. Usut punya usut, setelah mengetahui tinggi badannya yang sudah tidak bisa diajak kompromi, Mita beralih cita-cita ingin menjadi dokter hewan.
Tetapi apa mau dikata, bagaikan pungguk merindukan bulan, profesi tersebut gagal diraihnya karena nilai Kimia dan Biologi yang tidak sesuai harapan. “Yah, jadi kalau sekarang ditanya cita-cita… nyusul aja deh!”ungkapnya. Kegagalan menjadi hal lumrah dialami oleh setiap orang. Kegagalan yang juga dialami oleh Mita membuatnya yakin untuk tidak menyerah dalam keadaan apapun. ”Aku pasti bisa!”
Cewek asal Tangerang, lahir pada 23 April 1990. Mita dibesarkan dengan disiplin namun tidak otoriter. Hal ini karena bapaknya yang berprofesi sebagai tentara dan sang ibu yang notabene seorang guru. Tidak heran jika Mita tumbuh menjadi sosok yang tegas namun dengan pembawaan kalem. Pokoknya jangan coba-coba terlambat kalau sudah buat janji ketemu dengannya. Cewek berambut keriting ini paling tidak suka dengan orang yang membuatnya menunggu.
Meskipun dari luar tampak galak, tapi Mita aslinya ramah banget kok! Cewek penyuka mi goreng seafood (terutama yang ada di Jl. Babarsari), saat ini tinggal di sebuah kamar kos di daerah Tambak Bayan. Ternyata, ia tidak tinggal sendiri di sana. Ia selalu ditemani oleh sahabat setia yang tidak mau pergi walau sudah diusir, bahkan dengan cara kekerasan sekalipun. Mereka adalah kecoa, cicak, dan semut! Wow, kasian banget yah mesti sekamar dengan musuh bebuyutannya, cicak. Mahasiswi konsentrasi studi Komunikasi Pemasaran dan Periklanan ini ternyata paling takut dengan cicak. Padahal cicak nggak gigit loh! Tapi ternyata penyuka air putih ini amat benci dengan hewan merayap tersebut.
Mita saat ini menyibukkan diri dengan mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Gereja Asumpta. Selain itu, Mita juga aktif menjadi pengurus harian Unit Kegiata Mahasiswa Mustika Maya. Terakhir, ia bergabung dalam kepanitiaan inisiasi tahun 2009. Dalam inisiasi, Mita menjadi anggota divisi Pendamping Kelompok mahasiswa baru.
Ia berharap inisiasi nanti, walaupun serba minimal dari waktu dan keuangan, semoga tetap berjalan dengan lancar.
“Cita-citaku banyak, dulu mau jadi peragawati, pramugari juga, tapi gagal gara-gara tingginya minim banget…” begitulah ratapan cewek yang akhirnya menjadi mahasiswa FISIP UAJY angkatan 2008.
Paskalia Pramita Nareswari, lebih akrab dipanggil Mita, kini ia agak terpaksa menjalani kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi ini. Usut punya usut, setelah mengetahui tinggi badannya yang sudah tidak bisa diajak kompromi, Mita beralih cita-cita ingin menjadi dokter hewan.
Tetapi apa mau dikata, bagaikan pungguk merindukan bulan, profesi tersebut gagal diraihnya karena nilai Kimia dan Biologi yang tidak sesuai harapan. “Yah, jadi kalau sekarang ditanya cita-cita… nyusul aja deh!”ungkapnya. Kegagalan menjadi hal lumrah dialami oleh setiap orang. Kegagalan yang juga dialami oleh Mita membuatnya yakin untuk tidak menyerah dalam keadaan apapun. ”Aku pasti bisa!”
Cewek asal Tangerang, lahir pada 23 April 1990. Mita dibesarkan dengan disiplin namun tidak otoriter. Hal ini karena bapaknya yang berprofesi sebagai tentara dan sang ibu yang notabene seorang guru. Tidak heran jika Mita tumbuh menjadi sosok yang tegas namun dengan pembawaan kalem. Pokoknya jangan coba-coba terlambat kalau sudah buat janji ketemu dengannya. Cewek berambut keriting ini paling tidak suka dengan orang yang membuatnya menunggu.
Meskipun dari luar tampak galak, tapi Mita aslinya ramah banget kok! Cewek penyuka mi goreng seafood (terutama yang ada di Jl. Babarsari), saat ini tinggal di sebuah kamar kos di daerah Tambak Bayan. Ternyata, ia tidak tinggal sendiri di sana. Ia selalu ditemani oleh sahabat setia yang tidak mau pergi walau sudah diusir, bahkan dengan cara kekerasan sekalipun. Mereka adalah kecoa, cicak, dan semut! Wow, kasian banget yah mesti sekamar dengan musuh bebuyutannya, cicak. Mahasiswi konsentrasi studi Komunikasi Pemasaran dan Periklanan ini ternyata paling takut dengan cicak. Padahal cicak nggak gigit loh! Tapi ternyata penyuka air putih ini amat benci dengan hewan merayap tersebut.
Mita saat ini menyibukkan diri dengan mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Gereja Asumpta. Selain itu, Mita juga aktif menjadi pengurus harian Unit Kegiata Mahasiswa Mustika Maya. Terakhir, ia bergabung dalam kepanitiaan inisiasi tahun 2009. Dalam inisiasi, Mita menjadi anggota divisi Pendamping Kelompok mahasiswa baru.
Ia berharap inisiasi nanti, walaupun serba minimal dari waktu dan keuangan, semoga tetap berjalan dengan lancar.
0 komentar:
Posting Komentar