ditulis oleh Yudha Ardhi
”Aku ga suka difoto, ga mau….malu”
Panitia ini terhitung panitia yang tidak gemar difoto ternyata. Kesan pertama yang kelihatan pendiam runtuh manakala dengan lancar dia bercerita tentang dirinya saat diwawancarai awak Selasar. Ya, panitia yang bernama lengkap Vivin Viviandini ini sangat senang ketika saat orang mendengarkan ceritanya. Vivin sendiri ternyata dahulu bermukim di Palangkaraya dan juga merupaka teman se-SMA dari Rory (dampok) di SMA Negeri 2 Pahandut Palangkaraya. Dan sekali lagi buat teman-teman yang menunggu akan traktiran gratis, dia ulang tahun tanggal 10 Agustus ini.
O iya, kalau mau minta traktiran ajak Vivin ke warung bakso dan seafood, pasti dia sangat senang. Apalagi dengan minum air putih, Freshtea, Goodday, atau minuman-minuman rasa mangga. Selain itu, untuk menyenangkannya, ajak dia juga untuk mendengarkan musik klasik yang asyik serta instrumental yang slow. Bicara soal kegemaran, Vivin sangat suka pada buku chicken soup, psikologi, true story, serta komik. Uniknya, anak ke-2 dari 3 bersaudara ini tidak suka membaca koran, dia lebih suka menonton televisi.
Vivin sendiri terdaftar di FISIP sebagai mahasiswa angkatan 2008 yang berminat pada konsentrasi studi Public Relation. Sebagai mahasiswa FISIP sendiri dia sangat mengidolakan Pak Marsana.
Di luar kesibukannya FISIP, anak ke-2 dari tiga bersaudara ini sibuk bekerja di rental Gladys. Penggemar warna biru, hitam, dan putih ini ternyata juga sangat suka dengan anjing berwarna putih atau coklat.
Sedangkan penggemar buku dan film drama “To Marry a Millionaire” serta Heroes ini sangat takut dengan yang namanya monyet dan ayam. Sebagai penggemar anjing, ternyata Vivin juga membenci kucing, karena menurutnya kucing itu sendiri adalah musuh dari anjing. Saat ditanya mengapa dia takut dengan ayam dan monyet, ternyata Vivin pernah mengalami hal yang tidak menyenangkan dengan kedua binatang itu. “Aku tuh pernah diserang ayam waktu SD, kalo monyet, mereka pernah menarik-narik rambutku, jadinya aku takut”, akunya.
Salah satu pejabat pendamping kelompok di inisiasi 2009 ini mengaku ingin menambah teman selama inisiasi kali ini.
Vivin sendiri mempunyai kesan saat inisiasi itu tidak perlu sampai kekerasan. Dia berharap inisiasi dapat berjalan lancar selama tiga hari. Ia menilai universitas sendiri terlalu kaku dan takut dikomplain. Terakhir, Vivin juga punya pesan buat panitia, “Semangat!”
”Aku ga suka difoto, ga mau….malu”
Panitia ini terhitung panitia yang tidak gemar difoto ternyata. Kesan pertama yang kelihatan pendiam runtuh manakala dengan lancar dia bercerita tentang dirinya saat diwawancarai awak Selasar. Ya, panitia yang bernama lengkap Vivin Viviandini ini sangat senang ketika saat orang mendengarkan ceritanya. Vivin sendiri ternyata dahulu bermukim di Palangkaraya dan juga merupaka teman se-SMA dari Rory (dampok) di SMA Negeri 2 Pahandut Palangkaraya. Dan sekali lagi buat teman-teman yang menunggu akan traktiran gratis, dia ulang tahun tanggal 10 Agustus ini.
O iya, kalau mau minta traktiran ajak Vivin ke warung bakso dan seafood, pasti dia sangat senang. Apalagi dengan minum air putih, Freshtea, Goodday, atau minuman-minuman rasa mangga. Selain itu, untuk menyenangkannya, ajak dia juga untuk mendengarkan musik klasik yang asyik serta instrumental yang slow. Bicara soal kegemaran, Vivin sangat suka pada buku chicken soup, psikologi, true story, serta komik. Uniknya, anak ke-2 dari 3 bersaudara ini tidak suka membaca koran, dia lebih suka menonton televisi.
Vivin sendiri terdaftar di FISIP sebagai mahasiswa angkatan 2008 yang berminat pada konsentrasi studi Public Relation. Sebagai mahasiswa FISIP sendiri dia sangat mengidolakan Pak Marsana.
Di luar kesibukannya FISIP, anak ke-2 dari tiga bersaudara ini sibuk bekerja di rental Gladys. Penggemar warna biru, hitam, dan putih ini ternyata juga sangat suka dengan anjing berwarna putih atau coklat.
Sedangkan penggemar buku dan film drama “To Marry a Millionaire” serta Heroes ini sangat takut dengan yang namanya monyet dan ayam. Sebagai penggemar anjing, ternyata Vivin juga membenci kucing, karena menurutnya kucing itu sendiri adalah musuh dari anjing. Saat ditanya mengapa dia takut dengan ayam dan monyet, ternyata Vivin pernah mengalami hal yang tidak menyenangkan dengan kedua binatang itu. “Aku tuh pernah diserang ayam waktu SD, kalo monyet, mereka pernah menarik-narik rambutku, jadinya aku takut”, akunya.
Salah satu pejabat pendamping kelompok di inisiasi 2009 ini mengaku ingin menambah teman selama inisiasi kali ini.
Vivin sendiri mempunyai kesan saat inisiasi itu tidak perlu sampai kekerasan. Dia berharap inisiasi dapat berjalan lancar selama tiga hari. Ia menilai universitas sendiri terlalu kaku dan takut dikomplain. Terakhir, Vivin juga punya pesan buat panitia, “Semangat!”
0 komentar:
Posting Komentar