ditulis oleh Xaverius Cornelissen S dan Paulina Damayanti
Intinya nih “kami kecewa”. Begitu kira-kira gambaran raut wajah, suasana hati para panitia saat rapat 18 Juli 2009 itu. Pak Rete selaku ketua inisiasi mengatakan bahwa perwakilan panitia yang sudah bertemu dengan dekanat (16/7), tetap saja tidak menemui jalan tengah. Pihak dekanat tetap tidak setuju mengenai konsep lima hari itu.
Sebenarnya ada beberapa poin penting dalam pertemuan dengan pihak dekanat. Alasan universitas dan fakultas tentang inisiasi tiga hari adalah: Pertama hal ini sudah kesepakatan bersama dari universitas dan pihak dekanat masing-masing fakultas. Kedua, konten acara hanya perkenalan administratif tanpa ada nilai yang diberikan.
Ketiga, dengan konten seperti itu, tiga hari cukup. Keempat, anggaran untuk penambahan hari bisa membuatnya makin membengkak. Lalu kekurangannya diambil dari mana?, Kelima, sponsor yang digadang-gadang bakal mendukung inisiasi dinilai dekanat merupakan komersialisasi. Keenam masalah komplain dari orang tua mahasiswa baru. Terakhir, pihak mana yang akan bertanggung jawab dengan dua hari tambahan itu.
Kemudian Pak Rete juga mengatakan alasan kita mengadakan inisiasi lima hari, dengan menuliskannya pada papan tulis. Pertama, konten inisiasi dari panitia tidak hanya pada pengenalan yang bersifat administritatif/informatif. Tapi juga inisiasi yang punya nilai, makna. Kedua, dengan waktu lebih panjang, lima hari, diharapkan tingkat penerimaan dan pemberian informasi akan lebih efektif (karena mahasiswa hanya diberikan info secukupnya dan bukan ”banjir” info) serta tersampaikan dengan baik.
Ketiga mempertahankan dinamika inisiasi serta tingkat emosi baik mahasiswa baru dan panitianya. Keempat, dengan waktu lebih panjang, mahasiswa baru bisa pulang lebih cepat dan punya waktu istirahat banyak. Kelima, untuk masalah penutupan defisit dana, panitia telah memperoleh sponsor. Terakhir, kelima masalah komplain, informasi, tanya-jawab dari peserta dan orang tua mahasiswa baru, panitia akan mendirikan call center atau pusat informasi.
Tapi...
Surat pernyataan juga telah dibuat Hestu C Handoyo (Wakil Rektor III), pada tanggal 9 Juli 2009 untuk membuat keputusan bahwa inisiasi (seluruh fakultas) cuma tiga hari.
Menanggapi ini salah satu panitia, Diki menyarankan tetap mengadakan inisiasi tapi hanya dengan kemampuan 40% saja, tanpa ada nilai/pemaknaan. Tapi tetap dengan menghasilkan inisiasi yang ”bermutu” bagi fakultas dan panitia.
Eksplorasi, seperti itu yang ingin dilakukan panitia. Yaitu membuat inisiasi menjadi lebih punya arti dan makna di mata panitia dan mahasiswa baru. Tapi, jika jalan diplomasi sudah tidak bisa dilakukan lagi, lalu apa yang bisa dilakukan oleh panitia. Kecuali untuk membuat kedua belah pihak bisa sama-sama saling menghargai keinginan masing-masing.
Intinya nih “kami kecewa”. Begitu kira-kira gambaran raut wajah, suasana hati para panitia saat rapat 18 Juli 2009 itu. Pak Rete selaku ketua inisiasi mengatakan bahwa perwakilan panitia yang sudah bertemu dengan dekanat (16/7), tetap saja tidak menemui jalan tengah. Pihak dekanat tetap tidak setuju mengenai konsep lima hari itu.
Sebenarnya ada beberapa poin penting dalam pertemuan dengan pihak dekanat. Alasan universitas dan fakultas tentang inisiasi tiga hari adalah: Pertama hal ini sudah kesepakatan bersama dari universitas dan pihak dekanat masing-masing fakultas. Kedua, konten acara hanya perkenalan administratif tanpa ada nilai yang diberikan.
Ketiga, dengan konten seperti itu, tiga hari cukup. Keempat, anggaran untuk penambahan hari bisa membuatnya makin membengkak. Lalu kekurangannya diambil dari mana?, Kelima, sponsor yang digadang-gadang bakal mendukung inisiasi dinilai dekanat merupakan komersialisasi. Keenam masalah komplain dari orang tua mahasiswa baru. Terakhir, pihak mana yang akan bertanggung jawab dengan dua hari tambahan itu.
Kemudian Pak Rete juga mengatakan alasan kita mengadakan inisiasi lima hari, dengan menuliskannya pada papan tulis. Pertama, konten inisiasi dari panitia tidak hanya pada pengenalan yang bersifat administritatif/informatif. Tapi juga inisiasi yang punya nilai, makna. Kedua, dengan waktu lebih panjang, lima hari, diharapkan tingkat penerimaan dan pemberian informasi akan lebih efektif (karena mahasiswa hanya diberikan info secukupnya dan bukan ”banjir” info) serta tersampaikan dengan baik.
Ketiga mempertahankan dinamika inisiasi serta tingkat emosi baik mahasiswa baru dan panitianya. Keempat, dengan waktu lebih panjang, mahasiswa baru bisa pulang lebih cepat dan punya waktu istirahat banyak. Kelima, untuk masalah penutupan defisit dana, panitia telah memperoleh sponsor. Terakhir, kelima masalah komplain, informasi, tanya-jawab dari peserta dan orang tua mahasiswa baru, panitia akan mendirikan call center atau pusat informasi.
Tapi...
Surat pernyataan juga telah dibuat Hestu C Handoyo (Wakil Rektor III), pada tanggal 9 Juli 2009 untuk membuat keputusan bahwa inisiasi (seluruh fakultas) cuma tiga hari.
Menanggapi ini salah satu panitia, Diki menyarankan tetap mengadakan inisiasi tapi hanya dengan kemampuan 40% saja, tanpa ada nilai/pemaknaan. Tapi tetap dengan menghasilkan inisiasi yang ”bermutu” bagi fakultas dan panitia.
Eksplorasi, seperti itu yang ingin dilakukan panitia. Yaitu membuat inisiasi menjadi lebih punya arti dan makna di mata panitia dan mahasiswa baru. Tapi, jika jalan diplomasi sudah tidak bisa dilakukan lagi, lalu apa yang bisa dilakukan oleh panitia. Kecuali untuk membuat kedua belah pihak bisa sama-sama saling menghargai keinginan masing-masing.
0 komentar:
Posting Komentar