ditulis oleh Hendy Adhitya
Awalnya hanya ide dadakan, tapi malah jadi pengalaman yang bermakna. Yap itu yang kami rasakan, beberapa eks panitia inisiasi FISIP UAJY 2009 yang bertandang ke kawasan Kauman, Yogyakarta, Sabtu (22/8) lalu.
Bersama Vidi, Anuke, Thomas, Ino, Xave dan Dani, kami "JJS (Jalan-Jalan Sore)" di kawasan Pasar Sore Kauman. Letak pasar ini berada di gang sempit di sebelah selatan RS PKU Muhammadiyah.
Waktu itu jam menunjukkan pukul 17.10 WIB, atau tepat 40 menit jelang buka puasa hari pertama bagi umat Muslim. Setelah memarkir motor masing-masing, segera saja kami memasuki gang Pasar Sore Kauman.
Orang ramai tumpah ruah di gang sempit yang lebarnya hanya 4-5 meter. Lalu lalang orang-orang tak beraturan, suara percakapan antara penjual-pembeli, waktu yang semakin mendekati bedug dan adzan Magrib, menjadikan Pasar Sore Kauman berbeda dibanding pasar konvensional lainnya. Saya merasakan nuansa religius di sini.
Pasar Sore Kauman ini hanya ada saat bulan Ramadhan. "Pasar dibuka jam satu siang," ujar salah seorang penjual ketika saya wawancarai.
Sekitar 50-an stand penjual turut meramaikan pasar yang dihelat sekali setahun ini. Makanan dan minuman yang dijual beragam. Kebanyakan adalah jajanan pasar dan ragam minuman manis untuk berbuka. Soal harga? Di sini masih terbilang murah. Apalagi buat kocek mahasiswa. Hehehe.
Thomas, salah satu rekan kami, menjajal es kopyor dan tahu. Dia membeli dua minuman itu dalam gelas plastik dan sekantong penuh tahu. Wahhh, memang eks panitia keamanan ini paling doyan makan. Hahaha. Saya sendiri membeli minuman Melon Cola (Ada campuran Moka juga). Begitu juga dengan kawan-kawan lain yang telah memegang sekantong minuman dan kudapan di kedua tangannya masing-masing.
Setelah bergumul dalam keramaian, kini tiba saatnya kami "berbuka puasa" juga. Di Alun-Alun Utara, enam orang eks panitia (minus Dani) menikmati jajanan dan minumannya masing-masing. Diselingi canda tawa, kami sepakat bahwa Kauman merupakan salah satu tempat di Yogyakarta yang sarat kearifan lokal.
Hmm, mungkin lain kali kami akan bertandang lagi ke Kauman. Saya masih penasaran dengan menu Pepes Tempe di sana. Mau ikut?
Awalnya hanya ide dadakan, tapi malah jadi pengalaman yang bermakna. Yap itu yang kami rasakan, beberapa eks panitia inisiasi FISIP UAJY 2009 yang bertandang ke kawasan Kauman, Yogyakarta, Sabtu (22/8) lalu.
Bersama Vidi, Anuke, Thomas, Ino, Xave dan Dani, kami "JJS (Jalan-Jalan Sore)" di kawasan Pasar Sore Kauman. Letak pasar ini berada di gang sempit di sebelah selatan RS PKU Muhammadiyah.
Waktu itu jam menunjukkan pukul 17.10 WIB, atau tepat 40 menit jelang buka puasa hari pertama bagi umat Muslim. Setelah memarkir motor masing-masing, segera saja kami memasuki gang Pasar Sore Kauman.
Orang ramai tumpah ruah di gang sempit yang lebarnya hanya 4-5 meter. Lalu lalang orang-orang tak beraturan, suara percakapan antara penjual-pembeli, waktu yang semakin mendekati bedug dan adzan Magrib, menjadikan Pasar Sore Kauman berbeda dibanding pasar konvensional lainnya. Saya merasakan nuansa religius di sini.
Pasar Sore Kauman ini hanya ada saat bulan Ramadhan. "Pasar dibuka jam satu siang," ujar salah seorang penjual ketika saya wawancarai.
Sekitar 50-an stand penjual turut meramaikan pasar yang dihelat sekali setahun ini. Makanan dan minuman yang dijual beragam. Kebanyakan adalah jajanan pasar dan ragam minuman manis untuk berbuka. Soal harga? Di sini masih terbilang murah. Apalagi buat kocek mahasiswa. Hehehe.
Thomas, salah satu rekan kami, menjajal es kopyor dan tahu. Dia membeli dua minuman itu dalam gelas plastik dan sekantong penuh tahu. Wahhh, memang eks panitia keamanan ini paling doyan makan. Hahaha. Saya sendiri membeli minuman Melon Cola (Ada campuran Moka juga). Begitu juga dengan kawan-kawan lain yang telah memegang sekantong minuman dan kudapan di kedua tangannya masing-masing.
Setelah bergumul dalam keramaian, kini tiba saatnya kami "berbuka puasa" juga. Di Alun-Alun Utara, enam orang eks panitia (minus Dani) menikmati jajanan dan minumannya masing-masing. Diselingi canda tawa, kami sepakat bahwa Kauman merupakan salah satu tempat di Yogyakarta yang sarat kearifan lokal.
Hmm, mungkin lain kali kami akan bertandang lagi ke Kauman. Saya masih penasaran dengan menu Pepes Tempe di sana. Mau ikut?
0 komentar:
Posting Komentar