Bagi teman-teman panitia inisiasi FISIP UAJY dan mahasiswa baru FISIP UAJY angkatan 2009 yang mempunyai unek-unek, cerita lucu-duka-lara selama inisiasi 11-12 Agustus lalu, bisa mengirimkan karya tulisnya ke alamat redaksi Selasar Online di xaveriuszoned@yahoo.com atau hendiva87@yahoo.com

Karya yang dikirim akan diseleksi terlebih dahulu, sebelum dimuat.

ttd
Tim Jurnal
News Ticker News Slideshow fotonya sudah di-upload! Tapi belum semuanya. Harap sabar ya! Divisi Dokumentasi masih berusaha merampungkan semuanya. Trailer filmnya ditunggu saja ya!

Update: Rame-Rame Makan B2 di Warung Manado


ditulis oleh Hendy Adhitya

Satu hal yang saya ingat dari masakan Manado: pedas! Rasa pedasnya ini khas sekali, sampai menyengat ke telinga (mungkin terdengar hiperbolis). Kalau tidak percaya teman-teman Selasar boleh coba sendiri.

Nah, jalan-jalan kali ini ngabuburit hunters, berburu panganan ala Sulawesi Utara tepatnya Manado. Mau tahu lokasinya? Yap sasaran kita kali ini adalah Warung Manado Lokon Permai di jalan Kledokan. Tepat berada di seberang warnet Hijaunet. Pesertanya? Kali ini Ngabuburit Hunters membawa pasukan-pasukan tukang makan di antaranya, Vidi (eks SC), Ade dan Haryo (eks Acara), Mike (eks Dokumentasi), Thomas (eks Keamanan) dan saya sendiri yang eks Jurnal. Oh iya, sekarang ada maba 2009 yang ikut juga lho! Namanya Arum. Dia pendatang dari Solo, tapi juga pernah tinggal di Tangerang. Wah tetangganya Mike nih!

Datang dengan perut lapar, para ngabuburit hunters tampak tidak sabar menyantap menu spesial malam itu (26/8). Vidi, Thomas dan Haryo memesan Babi Panggang. Saya dan Ade memesan Babi Kinowak. Sementara Mike, karena sedang dalam program diet, cukup memesan Sup Kacang Tanah. Dan Arum, dia memesan Ayam Woku Belanga.

"Rasanya tiada duanya. Rasa pedasnya cukup aneh. Antara daging dan sambalnya, banyak sambelnya, ada rasa jahenya juga," ujar Ade sambil mengunyah Kinowaknya. "Pokoknya emmmmmmppphhh!!!" Mungkin maksudnya memuji masakannya.

Mike yang menjajal Sup Kacang Tanah ala Manado, mencoba mendeskripsikan rasa makanannya. "Kacangnya cukup halus saat masuk ke mulut langsung hancur," ujarnya sambil menyeruput kuah sup. Rasa kacang tanahnya langsung melebur di lidah katanya. "Pokoknya siplah!"

Sedangkan Vidi yang memesan Babi Panggang berkomentar sembari mencicipi makan malamnya, "Cukup berbeda dengan bayanganku saat memesan, aku pikir babinya langsung dipanggang, tapi ketika aku lihat hasilnya mirip rica-rica." Ia melihat Babi Panggang yang dipesannya diolesi dengan bumbu khas Manado yang ia akui menambah semarak rasa. "Kayaknya ini campuran berbagai rempah-rempah, jahe dan kunyit, tapi rasa dagingnya masih terasa," jelasnya.

Thomas dan Haryo sepakat dengan Vidi, "manis dan gurihnya pas!"

Arum mahasiswi FISIP UAJY angkatan 2009 mengakui baru pertama kali mencicipi masakan Manado, Ayam Woku Belanga. "Sumpah pedes banget!" katanya.

Soal harga? Disini masih terbilang murah. Sepiring kecil Kinawok plus sepiring nasi dibandrol Rp 10.000,-. Ditambah jeruk hangat yang seharga 2.000 rupiah cukup membuat perut kenyang. Kira-kira untuk beberapa menu lain kurang lebih sama.

Ok sampai jumpa lagi di ngabuburit berikutnya!!!

0 komentar:


View My Stats